Dalam aktivitas musik terdapat tiga peranan penting yang tidak dapat diabaikan dan tidak dapat dipisahkan, yaitu komponis, pemain, dan pendengar. Tiga peranan tersebut terbentuk oleh lingkungan masyarakat yang berbeda sehingga aktivitas musiknya pun bisa berbeda.
1. Komponis
Dalam yradisi musik daerah, banyak sekali karya musik yang dibuat oleh beberapa orang komponis yang biasanya merupakan pemain musik senior. Komponis biasanya menyampaikan lagunya secara lisan. Para pemain menghafalkannya untuk latihan dan pertunjukkan. Maka tak heran jika pemusik daerah (termasuk para pembuat alat musiknya) memiliki kepekaan pendengaran dan rasa musik yang tinggi. Puluhan bahkan ratusan lagu dapat dikuasai tanpa partitur (naskah notasi).
2. Hubungan Antar Pemain Musik
Dalam permainan musik daerah perlu disiplin dan kerjasama yang baik antar pemain agar pertunjukkan indah dapat disajikan. Pra pemainpun perlu saling mendengarkan dan menjaga agar bunyi instrument lain, sesuai komposisi. Hal ini merupakan lambang dari kehidupan masyarakat yang saling menjaga perasaan dan mengedepankan sikap tenggang rasa. Seorang pemula akan belajar dari alat musik yang paling sederhana lalu yang lebih sulit dan lebih rumit. Pemain senior menguasai seluruh alat musik dan dia akan memimpin pertunjukkan serta memberi kode tempo dan ekspresi sekaligus menjadi perantara komunikasi antar pemain.
3. Penikmat Musik
Dalam musik tradisi klasik, pendengar bersifat pasif. Mereka hanya mendengarkan, lalu apresiasi dan kritik seni setelah selesai pertunjukkan. Dalam musik rakyat penikmat lebih aktif. Mereka bisa ikut bernyanyi, bertepuk tangan, bahkan menari dan menimpali peran pemain sandiwara rakyat. Pendengar bisa menghidupkan suasana pertunjukkan. Apresiasi dan kritik seni dapat dilakukan saat pertunjukkan berlangsung.